PERKEMBANGAN ATAU PENGALAMAN
![]() |
Perbedaan orang dengan pola pikir mendapatkan pengalaman dengan perkembangan |
Kegiatan Sarjana Mengabdi atau yang lebih dikenal dengan KSM, merupakan kegiatan tahunan seluruh mahasiswa. Secara umum, kegiatan tersebut akan dibebani bagi mahasiswa yang sudah mencapai tingkat semester lima keatas.
Banyak mahasiswa menganggap, bahwa kegiatan ini sangat ikonik dan sangat merepresentasikan identitas mahasiswa. Beberapa cerita sering kali terdengar saat kegiatan pengabdian tersebut. Ada yang mengalami kisah horor, perseteruan dengan warga lokal, atau bahkan cinta lokasi. Keseruan-keseruang kegiatan pengabdian tersebut menjadi daya tarik mahasiswa untuk mengikutinya.
Jika ditanyakan kepada mereka mengenai tujuan mengikuti KSM, hampir merata menjawab untuk mendapatkan pengalaman. Jujur, ini jawaban yang terlalu pragmatis. Tidak menunjukkan orientasi secara mendetail.
Memang mayoritas masyarakat kita memiliki karakter berfikir 'Simbolik'. Segala sesuatu dikaitkan pada bentuk atau tampilan saja. Misalnya pada kegiatan KSM yang secara pragmatis dikaitkan dengan pengalaman. Padahal, yang terpenting tidak hanya sekedar pengalaman melainkan perkembangan.
Kalau memang dengan dengan mengikuti KSM akan mendapat pengalaman, lantas apakah ada perkembangan? Bukankah pengalaman tidak berarti jika tidak ada perkembangan? Hemat saya, orientasi mengikuti KSM dapat ditingkatkan menjadi pengembangan skill-skill seperti Public Comunacation, Public Relationship, Manajamen Emosional, Skill mengelola Organisasi, Public Speaking, Critical Thinking, dll.
Justru dengan spesifikasi orientasi yang mulanya pengalaman menjadi perkembangan, mahasiswa dapat menentukan arah yang seperti apa dalam mengikuti kegiatan pengabdian tersebut. Sebab pengalaman itu terlalu global.
Dan sayang sekali, sebuah pengalaman hanya dikaitkan pada satu kegiatan yang itu bersifat satu kali selama menjadi mahasiswa.
Apakah dengan mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa bukan sebuah pengalaman? Apakah pergi ke pasar bukan sebuah pengalaman? Coba deh, dalam satu hari satu malam runtutkan seluruh aktivitas secara detail, itulah sebuah pengalaman!
Ketika tidak bergantung pada simbol kegiatan tertentu, kita bisa mengembangkan diri kita kapan dan dimana saja. Tanpa perlu menunggu atau mencari moment.
Bayangkan, jika para mahasiswa hanya menganggap sebuah pengalaman hanya sebatas pada kegiatan KSM, lalu apa yang dia rasakan dalam mengikuti ratusan hari perkuliahannya? Emang itu main-main? Kan nggak juga.
Terakhir, ubah pola pikir pragmatis yang tidak memberikan spesifikasi pada aktivitas-akitivas tertentu. Terlebih lagi, kembangkan pola pikir mendapatkan pengalaman dari kegiatan KSM menjadi Pengembangan diri. Sehingga tidak 'mengkultuskan' kegiatan KSM menjadi arena pengalaman yang terbatas.
0 Response to "PERKEMBANGAN ATAU PENGALAMAN"
Post a Comment