TENTANG MENCOBA, SALAH SATU ASPEK SENTRAL KESUKSESAN
“ Tak ada yang tak bisa di ubah sebelum dihadapi, Motivasi saja tidak cukup”.
Ungkapan yang tertulis di sampul buku ‘Disruption’
karya Rherld Kasali terbitan Gramedia Pustaka Media Utama. Bagi saya, ungkapan
ini cukup kuat maknanya.
Dalam hidup, kita sering di suguhkan dengan
bayang-bayang ekspetasi yang menyiksa. Sekalinya buka medsos, muncul seorang
influencer idaman kita dengan gaya hidup mewah nan megah. Di saat yang
bersamaan imajinasi liar kita mengajak kehaluan akut kita menuju dimensi lain
yang bahkan tak terpikirkan sekalipun.
Seolah kita adalah kaum underdog yang senantiasa
menyimak pesta pora mereka para parlente. Seolah kita adalah saksi atas takdir
yang kita anggap tidak berpihak.
Pertanyaanya, sudikah anda ada di strata ‘manusia-manusia
halu’ (mana masih muda lagi)? Sudikah anda menjadi seseorang yang terjerembab ‘perangkap’
yang anda buat sendiri? Kalau tidak, hadapilah dengan mencoba.
Seperti ungkapan di atas, asupan-asupan kita setiap
harinya tidak akan merubah diri kita atas apa yang kita terima keculai kita
melakukannya. Sekalipun sebuah pengetahuan. Apabila tidak di terapkan percuma
sekali keberadaanya. Lantas untuk apa pengetahuan itu ada, jadi begitu nanti. Karenanya,
usahakan ilmiah-amaliah amaliah-ilmiah, teori-implementasi implementasi-teori.
Seseorang yang ingin memulai, entah itu berkarir atau
berkarya, pastinya meraba-raba terlebih dahulu segala aspek yang ingin di mulai,
apakah generalis atau spesialis. Misalnya seorang penulis, mau tidak mau ia
harus sering mencoba menulis dengan berbagai gaya kepenulisan, supaya kelak ia bisa
menciptakan gaya kepenulisannya sendiri dan menjadi mudah saat memulai karir
kepenulisannya. Para penulis yang pernah saya pelajari selalu mengatakan mulailah
terlebih dahulu menulis, dari sepuluh lembar sampai dua puluh lembar.
Alexander Graham Bell merupakan seorang ilmuwan terkemuka yang terkenal karena menemukan telepon.. Dikatakan Bell telah melakukan percobaannya hingga ratusan kali, yang pada akhirnya menjadikan ekstafet bagi dirinya untuk menemukan penemuan yang amat berguna sepanjang masa dan mempermudah banyak orang. Ia BERANI MENCOBA sekalipun sudah gagal ratusan kali. Mungkin ketika Mark Zuckerbeg tidak mengotak-atik komputernya, ia hanyalah mas-mas biasa yang di DO.
Dengan anda mencoba atau meraba-raba sedini mungkin (sekaligus
dengan rencana yang matang), sebenarnya anda sedang memulai sedini
mungkin agar bisa sukses sedini mungkin pula. Gambarannya seperti anda menanam
tumbuhan di usia belia dengan masa tumbuh yang sudah di tentukan.
Contohnya anda mencoba menanam pohon apel di usia 18
tahun, maka di perkirakan anda akan memanen pohon apel di usia 25 tahun
(rata-rata pohon apel berbuah setelah 7 sampai 8 tahun). Adapun jika gagal,
anda akan mencoba pohon aple lain lagi yang lebih banyak atau menanam tanaman
lain yang lebih efisien untuk anda tanam. Sejatinya anda meraup kegagalan,
kebuntuan, kerumitan sedini mungkin, supaya nda meraup kesuksesan sedini
mungkin pula.
Teruslah mencoba, bila itu sedikit merugikan orang
lain, mereka menyadari dengan terpancarnya tekad yang kuat dari diri anda. Di saat
anda berani untuk terus mencoba, sesungguhnya itu adalah start up yang tepat. Start up
yang bagus juga menunjang kesuksesan yang cemerlang. Umpama anda ingin menjadi
pebisnis kuliner, mulailah usaha anda dengan membuka warung kecil-kecilan di garasi
anda. Cobalah dengan hal kecil terlebih dahulu. Ingat, sebuah akhir itu
tergantung dari permulaannya.
Dan yang tak kalah pentingnya, yakni uji coba yang
sudah kita lakuakn berkali-kali, tetap kita kembalikan pada Allah ta’ala. Kita sebagai
manusia hanya makhluk yang hanya mampu mencoba, maka dari itu kembalikanlah
pada-Nya yang maha kuasa. Justru dengan kita berpasrah sedari awal (tentunya
diserta dengan mencoba), kita bisa meraih kesuksesan seperti yang di katakan
oleh Ibnu Athai’illah As sakandari di dalam Hikamnya:
مِنْ عَلَامَاتِ النَّجَاحِ فِي النِّهَايَاتِ، الرُّجُوعُ اِلَى اللّه فِي البِدَايَاتِ.
Diantara tanda-tanda kesuksesan di akhir, adalah
kembali pada Allah di awal.
Kesuksean tidak ada sangkut pautnya dengan usia. Sekali
lagi tetaplah teguh dalam mencoba segala hal, waktu akan bersemayan bersama kita menuju kesuksesan serta yakinlah bahwa Tuhan bersama
hamba yang terus mencoba.
Wallahu a’alamu bisshoab
0 Response to "TENTANG MENCOBA, SALAH SATU ASPEK SENTRAL KESUKSESAN"
Post a Comment