UANG TIDAK BISA DICARI MELALUI MORAL
Pagi ini, saya berdiskusi kecil dengan teman saya perihal degradasi moral yang terjadi akhir-akhir ini lantaran trend yang sedang marak. Dan entah kenapa ya, behavior kebanyakan orang selalu dan selalu menyukai hal-hal terkini yang berkonotasi buruk. Beberapa pekan lalu, ada trend di salah satu media sosial kenamaan yang konsepnya seorang wanita bertelanjang sekaligus memolekkan tubuhnya dengan di tutupi filter. Ada juga trend relationship yang bebas yang memiliki istilah Friends with Benefit. Dan banyak lagi trend buruk yang mengakar di lingkungan kita. Setelah ngobrol ngalor ngidul, temen saya menutup dengan ucapan, “Uang tidak bisa di cari melalui moral’.
Deg.
Saya juga kadang berfikir, apakah orang yang tekun dalam meneladani etika, norma, moral mampu meraup keuntungan sebanyak mereka yang mengabaikan ketiga hal tadi mengingat trend trend hari ini? Apakah uang nantinya akan berpihak pada mereka yang tak bermoral, tidak memiliki perilaku yang baik, arogan? Bayangkan, kita yang sedari lahir berada di keluarga yang mempercayai tindak tanduk itu begitu penting akan kalah harta daripada orang yang urakan. Akankah kita menerima hal itu?
Sakit memang kalau mau di renungkan. Sakit sekali. Ironis rasanya.
Orang orang bijak akan mengingatkan kita untuk meneguhkan hati kita berpegang teguh pada prinsip etika, norma, dan moral. Bahkan jika itu menjauhkan pada gelimang harta, maka tetaplah berpegang pada kebajikan. Yap, mungkin naif ketika berada di atas hedonisme yang berdasar pada sifat sifat mulia, tapi itulah pilihan yang terbaik. Moral tak boleh di beli dengan uang, sekalipun itu untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Tak ada alasan satupun untuk menyokong nya, karena memang begitu sepantasnya penempatan. Sekali lagi, jangan pernah menjual moral dengan hal remeh seperti upah.
0 Response to "UANG TIDAK BISA DICARI MELALUI MORAL"
Post a Comment